Potensiallistrik yang dihasilkan oleh sel elektrokimia dinamakan potensial Sel (E o sel) E o sel = E o reduksi - E o oksidasi Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E o sel harus positif Penggunaan yang penting dalam sel Volta adalah produksi energi listrik dari reaksi kimia (perubahan kimia). Jenis-jenis sel Volta: Aki
PembahasanReaksi sel volta berlangsung spontan jika potensial sel standar bernilai positif Pada sel volta terdapat dua jenis elektroda Anoda Tempat terjadinya reaksi oksidasi, serta memiliki yang lebih kecil Katoda Tempat terjadinya reaksi reduksi,serta memiliki yang lebih besar Fe memiliki nilai yang lebih kecil sehingga berfungsi sebagai anoda, sedangkan Cu memiliki nilai yang lebih besar sehingga berperan sebagai katoda Berikut merupakan reaksi yang terjadi pada sel volta menggunakan elektroda Fe dan Cu Berdasarkan piliha di atas, maka yang sesuai adalah poin 1 dan 3 Jadi, jawaban yang tepat adalah BReaksi sel volta berlangsung spontan jika potensial sel standar bernilai positif Pada sel volta terdapat dua jenis elektroda Fe memiliki nilai yang lebih kecil sehingga berfungsi sebagai anoda, sedangkan Cu memiliki nilai yang lebih besar sehingga berperan sebagai katoda Berikut merupakan reaksi yang terjadi pada sel volta menggunakan elektroda Fe dan Cu Berdasarkan piliha di atas, maka yang sesuai adalah poin 1 dan 3 Jadi, jawaban yang tepat adalah B
DiketahuiPotensial elektrode perak tembaga sbb: Ag+ + e → Ag E0 = + 0,80 V Cu2+ + 2 e → Cu E0 = + 0,34 V Tentukan :A. anoda, katodaB . reaksi katoda dan reaksi anodaC. reaksi selD. harga potensial selE. no - on study-assistant.com
Pembahasan1. Menentukan potensial elektroda loga Cu, Zn, Mg dan Sn. E o red ​ Cu = 0 , 34 V E o sel ​ = E o red ​ − E o oks ​ 1 , 1 = 0 , 34 − E o oks ​ E o Zn = − 0 , 76 V E o sel ​ = E o red ​ − E o oks ​ 1 , 58 = − 0 , 76 − E o oks ​ E o Mg = − 2 , 34 V E o sel ​ = E o red ​ − E o oks ​ 2 , 11 = E o red ​ − − 2 , 34 E o Sn = − 0 , 23 kecil nilai E° red suatu zat maka zat tersebut mempunyai kemampuan atau daya oksidasi yang besar. 3. Logam Zn dan Mg akan larut dalam larutan Sn 2+ karena memiliki potensial reduksi yang lebih kecil. Dalam kata lain logam Zn dan Mg akan teroksidasi membentuk ion-ionnya. Sedangkan logam Cu tidak akan larut, karena daya reduksinya lebih besar dibanding Sn. Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah sesuai penjelasan di Menentukan potensial elektroda loga Cu, Zn, Mg dan Sn. 2. Semakin kecil nilai E°red suatu zat maka zat tersebut mempunyai kemampuan atau daya oksidasi yang besar. 3. Logam Zn dan Mg akan larut dalam larutan Sn2+ karena memiliki potensial reduksi yang lebih kecil. Dalam kata lain logam Zn dan Mg akan teroksidasi membentuk ion-ionnya. Sedangkan logam Cu tidak akan larut, karena daya reduksinya lebih besar dibanding Sn. Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah sesuai penjelasan di atas.

Perbedaanpotensial yang diamati bervariasi dengan jenis materi elektroda dan konsentrasi serta temperatur larutan elektrolit. Sebagai pola untuk sel Daniell, jikalau diukur dengan potensiometer beda potensial pada suhu 25°C ketika konsentrasi ion Zn 2+ dan Cu 2+ sama ialah 1,10 V. Bila elektroda Cu/Cu 2+ dalam sel Daniell diganti dengan elektroda Ag/Ag +, potensial sel ialah 1,56 V

Perhitungan Pada Potensial Sel Perhitungan Pada Potensial Sel Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya. Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung. E°sel= E°+– E°– dengan E°+= potensial elektrode lebih positif lebih besar E°–= potensial elektrode lebih negatif lebih kecil Perhitungan tidak melibatkan koefisien. Contoh Soal 1. Diketahui Cu2+ + 2 e–⇒Cu E° = – 0,34 V Ag+ + e– ⇒Ag E° = + 0,80V Tentukan Eo sel dari kedua elektrode! Jawab E°Cu lebih negatif dari E°Ag , maka Cu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anode Katode Ag+ + e–⇒Ag E° = + 0,80 V Anode Cu ⇒Cu2+ + 2 e– E° = – 0,34 V _____________________________+ 2 Ag+ + Cu ⇒2 Ag + Cu 2+ E°sel= + 0,46 V 2. Diketahui Ag+ + e–⇒Ag Eº = + 0,80 V A13+ + 3 e– ⇒Al Eº = – 1,66V Tentukan Eº sel dari elektrode Ag dan Al serta tentukan katode dan anode! Jawab E°sel= E°+ – E°– = E°Ag – E°Al = +0,80 – –1,66 = +2,46 V Katode = elektrode positif, cari E° yang lebih positifE°+, yaitu Ag. Anode = elektrode negatif, cari E° yang lebih negatif E°–, yaitu Al. 3. Diketahui Fe2+ + 2 e–⇒Fe E° = –0,44 V A13+ + 3 e⇒Al E° = –1,66 V a. Tentukan E°sel dari elektrode A1 dan Fe! b. Tentukan katode dan anode! c. Bagaimana reaksi sel? d. Tentukan elektrode yang bertambah dan elektrode yang berkurang! e. Tentukan larutan ion yang makin pekat dan larutan ion yang makin encer! Jawab E° lebih positif/lebih besar E°+= E°Fe E° lebih negatif/lebih kecil E°– = E°Al a. E sel= E° + – E° – = E°Fe – E°Al = –0,44 – –1,66 = + 1,22 V b. Katode = E° += besi Anode = E° –= aluminium c. Reaksi sel Reaksi reduksi untuk E°+, yaitu untuk Fe dan reaksi oksidasi untuk E°–,yaitu untuk Al. Fe2+ + 2 e-⇒Fe ⇒ × 3 Al⇒A13+ + 3 e–⇒ × 2 ____________________+ 3 Fe2+ + 2 Al⇒ 3 Fe + 2 Al3+ d. Elektrode yang bertambah pada hasil reaksi, yaitu Fe. Elektrode yang berkurang pada pereaksi, yaitu Al. e. Larutan ion yang makin pekat pada hasil reaksi, yaitu ion A13+ .Larutan ion yang makin encer pada pereaksi, yaitu ion Fe2+ 4. Diketahui E° Ag+/Ag = + 0,80 V E° Cu2+/Cu = + 0,34 V E° Pb2+/Pb = – 0,13 V E° Fe2+/Fe = – 0,44 V E° Zn2+/Zn = – 0,76 V Manakah dari reaksi sel berikut yang mempunyai potensial sel terbesar? A. Pb2+ /Pb// Zn/Zn2+ B. Cu2+ /Cu// Fe/Fe2+ C. Ag+/Ag// Fe/Fe2+ D. Ag+/Ag// Zn/Zn2+ E. Fe2+/Fe// Zn/Zn2+ Jawab D Potensial terbesar terjadi dari potensial reduksi paling positif EºAg dengan potensial reduksi paling negatif E°Zn serta reaksi Ag harus reduksi dan reaksi Zn harus oksidasi
Termasukelektrode ini adalah tembaga (Cu), perak (Ag), nikel (Ni), besi (Fe), dan lainnya. Elektrode kebanyakan adalah logam, dengan demikian elektrode mempengaruhi pada reaksi oksidasi di anode. Jadi elektrode yang bereaksi hanya di anode. Sedangkan di katode, elektrode tidak akan bereaksi. Ketentuan sel ini:
Pada reaksi redoks yang terjadi pada sel galvani sel volta, muncul yang namanya aliran elektron yang menyebabkan adanya arus listrik. Besarnya arus listrik yang terjadi tergantung pada besarnya beda potensial antara kedua elektroda anoda dan katoda. Apa sebenarnya beda potensial tersebut? Jika sobat mengambil alat ukur beda potensial potensiometer dan mengukurnya mulai dari arus listrik mengalir sampai habis, maka sobat akan mendapatkan nilai potensial dari sel volta tersebut atau sering disebut dengan potensial sel Eo sel. Setiap potensial sel yang terjadi akan berbeda-beda tergantung pada jenis elektrodanya, suhu larutan elektrolit, dan konsentrasi larutan tersebut. Jadi dengan gabungan bermacam-macamjenis elektroda akan menghasilkan potensial sel yang berbeda-beda. Jika mengukur beda potensial antara 2 elektroda kita cukup menggunakan potensiometer. Namun demikian, akan tidak mungkin untuk menentukan nilai potensial mutlak dari suatu elektorda. Oleh karena itu untuk menentukan potensial elektrode digunakan alternatif dengan menggunakan postensial elektrode standard. Potensial Elektrode Standard Potensial elektrode standarad yang dilambangkan dengan Eo adalah potensial sel yang terdiri datas setengah sel galvani dengan konsentrasi 1 M pada suhu 25o C dihubungkan dengan setengah sel hidrogen. Sel hidrogen tersusun dari kawat platina yang dimasukkan ke dalam larutan H+ 1 M yang dialiri gas hidrogen pada kondisi tekanan 1 atm. Dengan adanya harga potensial elektrode setengah sel hidrogen potensial elektrode standard, sebesar 0 volt, kita dapat mengetahui potensial elektrode yang lain. “Jika sebuah elektrode yang potensial standarnya lebih besar dari hidrogen maka ia lebih mudah mengalami reduksi Misalnya reduksi tembaga Cu2+ menjadi Cu punya potensial elektrode = +0,34 V maka ketika digabungkan dengan hidrogen pada sistem sel galvani elektron dari elektrode hidrogen akan mengalir ke elektrode tembaga” Simak ilustrasi berikut “Jika sebuah elektrode potensial elektrode standarnya lebih kecil dibandingkan dengan potensial elektrode hidrogen, maka ia lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan dengan hidrogen dan potensial elektrode tersebut bernilai negatif. Misalkan potensial elektrode Zn2+/Zn = -0,76 maka dalam sistem sel ini elektron akan menggalir dari elektrode Zn ke elektrode hidrogen.” Dengan cara yang sama bisa diperoleh harga potensial elektrode standard dari berbagai macam elektrode. Intinya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi besar berarti ia mudah mengalami reduksi dan susah mengalami oksidasi dan sebaliknya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi kecil maka ia sukar mengalami reduksi dan lebih mudah mengalami oksidasi. Berikut ini sajikan tabel potensial elektorode standard Eo reduksi berbagai unsur pada suhu 25oC Katoda Reduksi Nilai E° volts Li+aq + e– -> Lis K+aq + e––> Ks Ca2+aq + 2e––> Cas Na+aq + e––> Nas Mg2+aq + 2e––> Mgs Al3+aq + 3e––> Als 2H2Ol + 2e––> H2g + 2OH–aq Zn2+aq + 2e––> Zns Cr3+aq + 3e––> Crs Fe2+aq + 2e––> Fes Cd2+aq + 2e––> Cds Ni2+aq + 2e––> Nis Sn2+aq + 2e––> Sns Pb2+aq + 2e––> Pbs Fe3+aq + 3e––> Fes 2H+aq + 2e––> H2g Sn4+aq + 2e––> Sn2+aq + Cu2+aq + e––> Cu+aq + ClO4–aq + H2Ol + 2e––> ClO3–aq + 2OH–aq + AgCls + e––> Ags + Cl–aq + Cu2+aq + 2e––> Cus + ClO3–aq + H2Ol + 2e––> ClO2–aq + 2OH–aq + IO–aq + H2Ol + 2e––> I–aq + 2OH–aq + Cu+aq + e––> Cus + I2s + 2e––> 2I–aq + ClO2–aq + H2Ol + 2e––> ClO–aq + 2OH–aq + Fe3+aq + e––> Fe2+aq + Hg22+aq + 2e––> 2Hgl + Ag+aq + e––> Ags + Hg2+aq + 2e––> Hgl + ClO–aq + H2Ol + 2e––> Cl–aq + 2OH–aq + 2Hg2+aq + 2e––> Hg22+aq + NO3–aq + 4H+aq + 3e––> NOg + 2H2Ol + Br2l + 2e––> 2Br–aq + O2g + 4H+aq + 4e––> 2H2Ol + Cr2O72-aq + 14H+aq + 6e––> 2Cr3+aq + 7H2Ol + Cl2g + 2e––> 2Cl–aq + Ce4+aq + e––> Ce3+aq + MnO4–aq + 8H+aq + 5e––> Mn2+aq + 4H2Ol + H2O2aq + 2H+aq + 2e––> 2H2Ol + Co3+aq + e––> Co2+aq + S2O82-aq + 2e––> 2SO42-aq + O3g + 2H+aq + 2e––> O2g + H2Ol + F2g + 2e––> 2F–aq + Potensial Reduksi untuk Menentukan Berlangsungnya Reaksi Redoks Jika nilai potenial elektorde setengah diketahui maka suatu reaksi redoks dapat diperkirakan apakah ia akan berlangsung secara spontan atau tidak. Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spongtan jika Eo Sel = Potensial reduksi rtandard zat yang tereduksi – potesial reduksi zat yang teroksidasi > 0 Berikut contoh soalnya Apakah reakasi redoks antara logam alumunium dengan FeCl2 berlangsung secara spontan? Tentukan juga nilai Eo! Dari 2 spesies di atas yaitu besi Fe2+ dan aluminium Al punya potensial reduksi masing-masing -0,41 dan -1,66. Jadi yang menalamai reduksi adalah besi Fe dan yang mmengalamik oksidasi adalah Al. Eo sel = potensial reduksi standarr zat yang tereduksi – potesial reduksi standar zat yang teroksidasi Eo sel = -0,41 – -1,66 = 1,25 Eo > 0 maka reaksi redoks berlangsung secara spontan Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa suatu spesies yang punya Eo reduksi lebih besar dapat mengfoksidasi spesies yang lain yang memiliki Eo standard lebih kecil. Bisa dikatakan Eo yang lebih besar merupakan oksidator kuat sedangakan spesies dengan Eo reduksi kecil adalah reduktor yang kuat. Deret Volta Dari tabel potensial elektrode di atas jika diurutkan dari kiri ke kanan dimana semakin ke kanan nilai Eo reduksi semakin besar oksidator kuat maka akan terbentuk sebuah deret yang dikenal dengan nama deret volta. Sobat yang duduk di bangku SMA pasti tidak asing dengan deret ini. Soal menengenai deret volta ini juga sering keluar dalam ujian nasional. Berikut deretnya Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au Logam yang berada di sebelah kiri dapat mendesak logam yang berada di sebelah kanan. Pada contoh reaksi redoks sebelumnya terlihat bahwa Al dapat mendesak logam Fe2+ sehingga reaksi bisa berlangsung. Jadi ketika ada reaksi dimana logam di sebelah kiri dapat mendesak logam di sebelah kanannya maka reaksi tersebut dapat terjadi. Misalnya Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu Dilihat di deret volta, Zn berada di sebelah kiri dari Cu maka reaksi tersebut berlangsung bereaksi. Lain halnya dengan reaksi di bawah ini Cu + Zn2+ → Tidak bereaksi di deret volta Cu berada di sebelah kanan Zn maka tidak akan terjadi reakasi apapun. Buat sobat hitung yang aga kesulitan menghafal deret volta, berikut beberapa jembatah keledai untuk menghafal deret cantik tersebut “Lia Kalau Banyak Cakap Nanti Mengakibatkan Ali Menjadi Zengkel Crom, Feri Cendana Cowok Nita Senang Playboy. Hanya Sebab Bibinya Curiga Hingga Agus Potong Au-nya” Buat sobat yang punya jembatan keledai lainnya silahkan di share ke teman-teman yang lain dan jangan ragu menuliskannya di kolom komentar di bawah. Sekian dulu belajar kita hari ini tentang potensial reduksi standarad dan deret volta, semoga bermanfaat. 8Tentukan potensial elektroda Cd dalam larutan Cd 2 0010 M bila diketahui dari from UTS 2018 at University of Technology Sydney Mahasiswa/Alumni Institut Teknologi Bandung31 Desember 2021 0345Hello Kynar K, Kak Fariz bantu jawab ya. Potensial elektrode untuk Fe, Ag, Na, dan Cu secara berurutan adalah sebagai berikut - 0,44 v, 0,8 v, - 2,72 v, dan 0,34 v Penjelasan Perhitungan potensial elektrode dilakukan menggunakan data E° Sn yaitu sebesar – 0,14 - Potensial elektrode E° untuk Ag E° sel3 = E° reduksi - E° oksidasi E° sel3 = E° Ag - E° Sn E° Ag = E° sel3 + E° Sn E° Ag = 0,94 – 0,14v E° Ag = 0,8 v - Potensial elektrode E° untuk Fe E° sel1 = E° Ag - E° Fe E° Fe = E° Ag - E° sel1 E° Fe = 0,8 – 1,24 E° Fe = - 0,44 v - Potensial elektrode E° untuk Cu E° sel2 = E° Cu - E° Fe E° Cu = E° sel2 + E° Fe E° Cu = 0,78 – 0,14v E° Ag = 0,34 v - Potensial elektrode E° untuk Na E° sel4 = E° Sn - E° Na E° Na = E° Sn - E° sel4 E° Na = - 0,14 – 2,58 E° Fe = - 2,72 v Semoga membantu ya. Diketahuipotensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e → Ag E o = +0.80 V Cu 2+ + 2e → Cu E o = +0.34 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut b. Tentukan potensial standar sel itu c. Tuliskan pula reaksi selnya PEMBAHASAN : Katoda = Ag (E 0 lebih besar) Anoda = Cu (E 0 lebih kecil) a. Potensial elektrode standar adalah gaya dorong gaya gerak listrik dari reaksi redoks yang diukur pada keadaan standar kemolaran 1 M pada tekanan 1 atm dan suhu 25 oC. Potensial sel standar disimbolkan dengan E° sel. Pada sel Daniell, potensial ini sebenarnya merupakan selisih potensial listrik antara seng dan tembaga yang mendorong elektron mengalir. Perbedaan potensial listrik keduanya diakibatkan adanya perbedaan rapatan muatan antara elektrode Zn dan elektrode Cu. Perbedaan rapatan muatan kedua elektrode disebabkan perbedaan kecenderungan kedua elektrode untuk melepaskan elektron. Seng lebih mudah melepaskan elektron teroksidasi dibandingkan dengan tembaga. Harga potensial elektrode standar dari berbagai elektrode dapat dilihat dibawah ini Untuk mengukur potensial dipilih elektrode hidrogen sebagai elektrode pembanding. Hidrogen diabsorpsi oleh logam platina murni inert sehingga ion H+ dari larutan bersentuhan dengan hidrogen. Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode yang dibandingkan dengan elektrode hidrogen disebut dengan potensial elektrode dengan lambang E. Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar yaitu pada suhu 25 °C, tekanan 1 atm dengan konsentrasi ion-ion 1 M disebut potensial elektrode standar yang diberi lambang E°. Kondisi ini dapat ditulis seperti berikut. Bagaimana cara menentukan potensial elektrode baku, untuk elektrode yang lainnya? Misalnya kita mempunyai elektrode Cu dan Cl, maka kita menuliskannya Untuk mengukur E° elektrode di atas maka kita menggunakan H2 sebagai elektrode standar dan Cu ditempatkan pada elektrode selanjutnya. Ternyata perbedaan potensial yang diukur adalah 0,337 volt, sehingga kondisi tersebut dapat ditulis Jadi, reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah seperti berikut. Referensi Sukmanawati, W. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Partana, C. F. & Wiyarsi, A. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA. Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan TerkaiKonsep Dasar Reaksi RedoksPenyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Bilangan OksidasiPenyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Setengah Reaksi atau Ion ElektronMekanisme Kerja pada Sel Volta dan Notasi Sel VoltaPotensial Elektrode Standar dan Cara Mengukur PotensialnyaCara Menghitung Potensial Sel StandarBeberapa Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari Sel kering, Perak Oksida, Merkurium Oksida, Aki, dan Sel Bahan BakarProses Terjadinya Korosi dan Cara Melindungi Besi dari Korosi Potensialelektroda standar (E o) merupakan potensial 1 sel yang terdiri dari setengah sel bersangkutan dengan konsentrasi 1 M pada suhu 25 o C dan setengah sel hydrogen (kawat platina yang dicelupkan ke dalam larutan H + 1 M dan dialiri gas hydrogen pada tekanan 1 atm dan suhu 25 o C. Deret VOLTA
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 12 SMAReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaSel Volta dan Potensial SelDari data potensial elektroda standar berikut Cu^2++2eCu, E=0,34 Volt Ag^++e Ag, E=0,80 Voltmaka reaksi Cu+2AgCu^2++2Ag mempunyai potensial sel ...Sel Volta dan Potensial SelReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0203DiketahuiNi^2++2e->Ni E=-0,25 V Pb^2++2e->Pb E=-0,13 VPot...0206Diketahui potensial elektrode Zn^2+aq + 2e^- -> Zns...0230Diketahui data potensial reduksi berikut. Zn^2+ aq +...Teks videoHalo Google Trend pada video kali ini kita akan membahas dikaitkan dengan sel volta pada soal Kita disuruh menentukan nilai dari potensial sel dari reaksi Cu + 2 AG + menjadi CO2 + + 2 AG ini Seharusnya pada bagian sebelah kiri tanda panah seharusnya 2ag ini ditulis dengan 2 AG + bukan 2ag saja karena akan terjadi Reaksi reduksi AG + menjadi AG dan oksidasi Cu menjadi Cu 2 + di anoda dari persamaan reaksi ini kita dapat menentukan bahwa akan terjadi reaksi pada katoda yaitu Reaksi reduksi 2 AG + + 2 elektron menjadi 2 G dengan nilai r 0 = 0,8 volt dan reaksi pada anoda yaitu sih oksidasi Cu menjadi Cu 2 + + 2 elektron dengan nilai 0 adalah = minus 0,34 volt karena reaksinya dibalik untuk reaksi CO2 Elektron adalah 0,34 V seperti yang diketahui pada soal itu merupakan nilai potensial reduksi standar kedua reaksi ini kita tambahkan sehingga kita dapatkan reaksi yang sesuai ditanyakan pada soal penulisannya kita peroleh dengan menambahkan 0,8 volt ditambah minus 0,34 volt sehingga nilai-nilai potensial selnya adalah 0,46 volt jadi jawaban yang tepat untuk soal ini adalah a. Oksigen B Sekian dulu ya sampai jumpa di tahun berikutnya

Jika sebuah elektrode yang potensial standarnya lebih besar dari hidrogen maka ia lebih mudah mengalami reduksi Misalnya reduksi tembaga Cu2+menjadi Cu punya potensial elektrode = +0,34 V maka ketika digabungkan dengan hidrogen pada sistem sel galvani elektron dari elektrode hidrogen akan mengalir ke elektrode tembaga" Simak ilustrasi berikut

Fisik dan Analisis Kelas 12 SMAReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaSel Volta dan Potensial SelSel volta terdiri dari elektrode perak dan tembaga, jika ... Ag^-+e Ag E=+0,80 volt Cu^2++2 e -> Cu E=+0,34 volt Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ...Sel Volta dan Potensial SelReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0203DiketahuiNi^2++2e->Ni E=-0,25 V Pb^2++2e->Pb E=-0,13 VPot...0206Diketahui potensial elektrode Zn^2+aq + 2e^- -> Zns...0230Diketahui data potensial reduksi berikut. Zn^2+ aq +...Teks videokalau pensil kita menemukan soal seperti ini maka kita harus kontrol lebih dahulu di sini merupakan salah tentang sel volta yang di sini kita perlu mengerti apa itu sel volta yaitu sel yang mengubah energi kimia menjadi energi gunakan untuk menghasilkan listrik Nah disini kita perlu melihat di sini ada istilah ML dan XL di sini itu adalah potensial standar sedangkan nosel disini itu merupakan potensial standar sel di sini di sini kita perlu tahu bahwa pada sel volta itu terdapat dua kutub yaitu katoda dan anoda disini pada katoda itu terjadi Reaksi reduksi pada anoda Terjadi reaksi oksidasi Pada katoda ini nomornya itu semakin positif di sini semakin positif sedangkan pada anoda di sini. Nah disini kita perlu tahu juga ada yang namanya deret volta nggak jadi deh itu di sini adalah deret elektrokimia atau disini suatu deret elektronik deret kereaktifan logam yang menunjukkan nilai potensial elektroda standar logam dengan sifatnya yaitu semakin ke kanan, maka logam itu makin mudah tereduksi atau email nya semakin positif makin ke kiri di sini logamnya makin mudah teroksidasi atau nilai nol nya lebih atau semakin negatif di sini sel volta terdiri dari elektrode perak dan tembaga Nah kita tentukan pada katoda dan anoda disini pada Bedanya kita lihat dari itu 0,80 maka disini kita lihat bahwa semakin ke kanan semakin mudah tereduksi Berarti bisa berfungsi sebagai katoda disini kita lihat disini c. Itu berada di sebelah kiri Age nah ini tadi makin ke kiri makin mudah teroksidasi dan non yang berfungsi sebagai anoda lalu di sini hujannya berhenti karena berada di sebelah kanan C selalu disini e0sel itu potensial standar sel nya rumusnya potensial standar pada katoda atau anoda katoda dikurangi potensial standar pada anoda atau noda di sini kakak Eno katoda nya yaitu disini 0,8 volt dikurangi 0,34 volt sehingga hasilnya adalah + 0,46 di sini V + 0,46 Kita lihat disini pernyataan yang benar itu sebagai anoda ini salah yang becek sebagai katoda juga salah cuk itu di sini sebagai katoda juga itu salah yang D potensial standar sel nya 0,4 ini benar Nah yang ini larut dalam air ini tidak berhubungan dengan soal sehingga jawaban yang benar adalah yang di sini pada kali ini saya mencoba pada pembahasan selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul YPOU.
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/288
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/230
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/404
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/429
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/243
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/464
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/468
  • ae9cxl4n7s.pages.dev/5
  • tentukan potensial elektrode fe ag na dan cu